Jumat, 29 Januari 2010

Galileo dan Sejarah Pengungkapan Bumi Itu Bulat

Galileo Galilei lahir di Pisa, Toscana, 15 Februari 1564 dan meninggal di Arcetri, Toscana, 8 Januari 1642 pada umur 77 tahun. Beliau adalah anak pertama dari Vincenzo Galilei, seorang matematikawan dan musisi asal Florence, dan Giulia Ammannati. Galileo Galilei merupakan seorang astronom, filsuf, dan fisikawan Italia yang memiliki peran besar dalam revolusi ilmiah.

Ia sudah dididik sejak masa kecil. Kemudian, ia belajar di Universitas Pisa namun terhenti karena masalah keuangan. Untungnya, ia ditawari jabatan di sana pada tahun 1589 untuk mengajar matematika. Setelah itu, ia pindah ke Universitas Padua untuk mengajar geometri, mekanika, dan astronomi sampai tahun 1610. Pada masa-masa itu, ia sudah mendalami sains dan membuat berbagai penemuan.

Pada tahun 1612, Galileo pergi ke Roma dan bergabung dengan Accademia dei Lincei untuk mengamati bintik matahari. Di tahun itu juga, muncul penolakan terhadap teori Nicolaus Copernicus, teori yang didukung oleh Galileo. Pada tahun 1614, dari Santa Maria Novella, Tommaso Caccini mengecam pendapat Galileo tentang pergerakan bumi, memberikan anggapan bahwa teori itu sesat dan berbahaya. Galileo sendiri pergi ke Roma untuk mempertahankan dirinya. Pada tahun 1616, Kardinal Roberto Bellarmino menyerahkan pemberitahuan yang melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.


Galileo menulis Saggiatore di tahun 1622, yang kemudian diterbitkan pada 1623. Pada tahun 1624, ia mengembangkan salah satu mikroskop awal. Pada tahun 1630, ia kembali ke Roma untuk membuat izin mencetak buku Dialogo sopra i due massimi sistemi del mondo yang kemudian diterbitkan di Florence pada 1632. Namun, di tahun itu pula, Gereja Katolik menjatuhkan vonis bahwa Galileo harus ditahan di Siena.

Di bulan Desember 1633, ia diperbolehkan pensiun ke vilanya di Arcetri. Buku terakhirnya, Discorsi e dimostrazioni matematiche, intorno à due nuove scienze diterbitkan di Leiden pada 1638. Di saat itu, Galileo hampir buta total. Pada tanggal 8 Januari 1642, Galileo wafat di Arcetri saat ditemani oleh Vincenzo Viviani, salah seorang muridnya.

Menurut Stephen Hawking, Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern. Ia juga sering disebut-sebut sebagai "bapak astronomi modern", "bapak fisika modern", dan "bapak sains". Hasil usahanya bisa dikatakan sebagai terobosan besar dari Aristoteles.

Semasa hidupnya, beliau banyak menghasilkan karya-karya yang berhasil menggemparkan dunia sains dan astronomi pada saat itu. Karya-karyanya antara lain adalah penyempurnaan teleskop, berbagai observasi astronomi, dan hukum gerak pertama dan kedua. Selain itu, Galileo juga dikenal sebagai seorang pendukung Copernicus.
Pada 19 Januari 1616, Galileo membuat dua statemen:

(1) Matahari adalah pusat galaksi dan
(2) Bumi bukanlah pusat tata surya.

Penemuan Galileo yang paling masyhur adalah di bidang astronomi. Teori perbintangan di awal tahun 1600-an berada dalam situasi yang tak menentu. Terjadi selisih pendapat antara penganut teori Copernicus yang matahari-sentris dan penganut teori yang lebih lama, yang bumi-sentris.

Setelah melakukan riset yang panjang, Galileo akhirnya berhasil menyempurnakan teropong bintangnya. Dengan menggunakan teropong tersebut, Galileo pun berhasil mengamati pergerakan benda-benda luar langit. Dengan teropong itu, Galileo menemukan tiga satelit alami Jupiter -Io, Europa, dan Callisto- pada 7 Januari 1610. Empat malam kemudian, ia menemukan Ganymede. Ia juga menemukan bahwa bulan-bulan tersebut muncul dan menghilang, gejala yang ia perkirakan berasal dari pergerakan benda-benda tersebut terhadap Jupiter, sehingga ia menyimpulkan bahwa keempat benda tersebut mengorbit planet dan ini membuktikan bahwa tidak semua planet bergerak mengitari bumi.

Pada tahun 1616, Galileo berpendapat bahwa bumi itu bulat, bukan datar seperti yang dipahami gereja pada waktu itu. Dalam karyanya Banding ke Grand Duchess, Galileo kokoh menyerang pengikut Aristoteles. Dalam karyanya yang dialamatkan kepada Grand Duchess Christina dari Lorraine, ia mengkritik pernyataan dari Kitab Suci yang mengakatan bahwa bumi itu datar karena bertentangan dengan fakta fisis yang dapat dibuktikan dengan ilmu matematika. Dalam buku ini, Galileo cukup jelas menyatakan bahwa teori Copernican bukan hanya alat perhitungan matematika, tapi merupakan suatu kenyataan fisik :

Saya berpendapat bahawa Matahari terletak di pusat dan tidak mengubah tempat, dan bahwa Bumi berputar pada dirinya sendiri dan bergerak di sekelilingnya.
Persoalan tentang bumi itu bulat sebenarnya sudah diketahui oleh banyak orang sejak lama, bahkan ilmu astronomi kuno sudah mengetahuinya, yang mungkin juga dipengaruhi oleh filsuf Yunani, Pythagoras (570 SM), dan Aristoteles (427-247 SM) yang mengajarkan bahwa: “Every portion of the earth tends toward the center until by compression and convergence they form a sphere - Tiap-tiap bagian di bumi cenderung menuju ke arah pusat dan dengan tekanan dan pemusatan mereka membentuk suatu lapisan. (De caelo, 297a9-21).”
Dengan ditemukannya benua Amerika oleh Christopher Colombus (1492), maka juga sudah dibuktikan bahwa bumi itu bulat di abad ke 15, sekitar seabad sebelum kasus Galileo. Maka Gereja Katolik, yang tidak pernah menentang ilmu pengetahuan, juga tidak mengajarkan bahwa bumi itu rata. Kendatipun memang jika kita membaca Alkitab, terdapat ayat-ayat yang seolah- oleh mengatakan bahwa bumi itu rata, contohnya Yes 11:12 dan Why 7:1 yang menyebutkan ke empat sudut bumi, atau Ayb 38:13, Yer 16:19, Dan 4:11 yang menyebutkan ‘ujung bumi’. Namun Gereja Katolik tidak pernah mengeluarkan dokumen pengajaran apapun yang mengajarkan bahwa bumi itu rata. Tetapi dalam alkitab juga (Yes 40:22) mengatakan bahwa bumi itu bulat.
Namun, setelah teori Galileo ini diungkapkan, muncul berbagai pihak yang menentang pernyataan tersebut. Yang pertama-tama menentang Galileo dengan menggunakan Alkitab adalah seorang bernama Lodovico delle Colombe, yang kemudian mendapat dukungan dari imam Dominikan, Tommaso Caccini (1614), walaupun pada saat itu banyak tokoh Gereja Katolik malah sebenarnya mendukung percobaan Galileo, terutama kaum Jesuit. Pandangan Gereja Katolik yang resmi akhirnya disampaikan oleh Kardinal Robertus Bellarminus, yang mengatakan demikian:

"I say that if there were a true demonstration that the sun was in the center of the universe and the earth in the third sphere, and that the sun did not go around the earth but the earth went around the sun, then it would be necessary to use careful consideration in explaining the Scriptures that seemed contrary, and we should rather have to say that we do not understand them than to say that something is false which had been proven." (Letter of Cardinal Bellarmine to Foscarini.)

Artinya kira-kira begini:

"Saya katakan jika ada pembuktian yang benar bahwa matahari berada di pusat jagad raya, dan bumi di lingkaran ke tiga, dan bahwa matahari tidak berputar mengelilingi bumi tetapi bumi mengitari matahari, maka adalah penting untuk menggunakan pertimbangan yang hati- hati dalam menjelaskan Kitab Suci yang kelihatannya sebaliknya, dan kita seharusnya mengatakan bahwa kita tidak mengetahuinya daripada mengatakan sesuatu yang salah, seperti yang telah dibuktikan." (Surat Kardinal Belarminus kepada Foscarini).
Maka di sini saja sebenarnya kita ketahui bahwa pihak otoritas Gereja Katolik mempunyai pikiran yang terbuka terhadap teori Galileo, seandainya ia dapat membuktikannya. Namun sayangnya Galelio tidak dapat membuktikannya, tapi ia berkeras agar Gereja memperhitungkan cara baru untuk menginterpretasikan Kitab Suci. Sebenarnya, jika Galileo hanya mendiskusikan mengenai pergerakan planet, maka ia dapat terus mengajarkan konsep heliosentris ini sebagai proposal teori dengan aman, tetapi rupanya Galileo berkeras untuk mengatakan hal ini sebagai kebenaran, walaupun ia tidak mempunyai bukti yang mendukung pada saat itu. Karena bukti yang diperlukan, yaitu jalur pergeseran paralel dari bintang-bintang karena pergesaran orbit bumi mengelilingi matahari, tidak dapat diamati dengan teknologi pada saat itu. Konfirmasi stellar parallax ini baru ditemukan di abad ke 19 oleh Friedrich Wilhelm Bessel.
Pendapat Galileo dan dukungannya terhadap teori Copernicus menyebabkan dia berhadapan dengan kalangan gereja yang menentangnya habis-habisan karena dia telah menghina keyakinan yang sudah berkembang ketika itu seputar wahyu ilahi di dalam Injil yang mengatakan bahwa bumi datar dan bumi adalah pusat tata surya

Karena bukti yang dapat mendukung teori ini tidak cukup memadai, maka Gereja tidak dapat mendukung teorinya. Maka pada tahun 1616, pihak Gereja Katolik mengeluarkan dekrit bahwa teori heliosentris tersebut adalah teori yang salah dan bertentangan dengan Alkitab. Perlu kita ketahui bahwa bukan hanya Gereja Katolik yang menolak teori Copernicus yang dipegang oleh Galileo, tetapi gereja Protestan juga menolaknya. Bahkan Martin Luther termasuk barisan pertama yang menentang teori heliosentris, bersama-sama dengan muridnya Melancthon dan para teolog Protestan lainnya. Mereka mengecam karya Copernicus. Luther memanggil Copernicus sebagai "keledai/orang bodoh yang mencari perhatian", lengkapnya demikian "an ass who wants to pervert the whole of astronomy and deny what is said in the book of Joshua, only to make a show of ingenuity and attract attention". (Herbert Butterfield, The Origins of Modern Science (New York: the Free Press, 1957), p. 69). Atau Melancthon yang menyebut semua pengikut Copernicus (termasuk Galileo) sebagai ‘tidak jujur dan merusak’. (P. Melancthon, "Initia doctrinae physicae," Corpus Reformatorum, ed. Bretschneider, XIII, p. 216.) Maka tidak benar bahwa pada saat itu yang menentang Galileo hanya Gereja Katolik, sebab Luther dan para tokoh gereja Protestan juga menentang teori heliosentris yang diyakininya.

Pertentangan gereja ini mencapai puncaknya di tahun 1616, sehingga pada 24 Februari 1616, sekelompok pakar teologi yang dibentuk oleh Tahta Suci Vatikan (Holy Office) menyatakan, bahwa teori Galileo itu bertentangan dengan Bible. Maka, Paus Paul V, meminta Kardinal Bellarmine untuk memperingatkan Galileo dan melarangnya mendukung maupun mengajarkan teori Copernicus.

53 komentar:

  1. Tidak benar bahwa dalam Alkitab dinyatakan bahawa bumi itu datar.
    Dalam Alkitab, Yesaya 40:22, jelas-jelas dinyatakan bahwa bumi itu bulat.
    Dan kitab itu telah ditulis pada tahun 700 sebelum masehi ( tahun 700 SM). Jauh sebelum Galileo lahir tahun 1600 setelah masehi.
    Silahkan baca Alkitab pada link: http://alkitab.or.id/alkitab/

    BalasHapus
    Balasan
    1. alkitabnya cetakan taun brp, gimana kalo liat di BIBEL..... sudah cek blm ?

      Hapus
    2. bukan bulat tapi berbentuk lingkaran

      Hapus
    3. nila setitik rusak susu sebelanga ... dalam ajaran kristen, islam maupun yahudi ... Tuhan menciptakan bumi, setelah itu matahari ... dan bukan sebaliknya seperti yg dikatakan "PARA AHLI ILMU PENGETAHUAN" , teori mereka sudah menentang ajaran agama, mulai dari copernicus, galileo sampai kpd Newton .... bukankah FIRMAN TUHAN adalah sumber dari ILMU PENGETAHUAN ... maka jika ILMU PENGETAHUAN SUDAH MENOLAK FIRMAN TUHAN ... apakah pantas untuk dipercaya ? 'NILA SETITIK RUSAK SUSU SEBELANGA'

      Hapus
    4. Alkitab Perjanjian Baru ditulis setelah Masehi. Alkitab Perjanjian Lama saduran dari kitab-kitab Jahudi yg telah ditulis sebelum Masehi.
      Allah berfirman jadilah terang, dan matahari bersinar. Bukan berarti saat itu belum ada matahari. Terlihat terang bila ada sinar yg bisa diterima oleh retina mata, dalam range frekuensi tertentu.

      Hapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Yang dimaksud dengan keempat penjuru bumi dalam Yes 11:12 dan Why 7:1 bukanlah sudut persegi, melainkan keempat arah mata angin, yaitu Utara, Timur, Selat dan Barat

    BalasHapus
  4. Jadi kalau pihak gereja Katolik menolak teori Galileo saat itu, adalah karena mereka tidak mengerti makna isi Alkitab dengan benar.

    BalasHapus
  5. kalau kulit bumi / lempeng bergerak sedikit saja,maka akan terjadi gempa dan tsunami yg dahsyat,bagaimana jika bumi berputar? jika pesawat terbang dari jakarta ke singapura,dan buminya berputar2 dengan cepat,maka kapan akan sampai?jadi kejar2an dengan rotasi bumi?bukankah menurut "teori" bumi berputar dengan kecepatan 30 km / detik?
    satu lagi,matahari adalah dewa bagi orang2 romawi,makanya tidak heran mereka ngotot agar dewa mereka yg jadi sentral alam semesta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk abubakar usman yang inshaaAllah dimuliakan Allah.
      1. Kenapa tidak terjadi tsunami bila bumi berotasi?
      Saya disini menggunakan berotasi, berputar dengan berotasi memiliki arti yang beda. Walopun memiliki konotasi yang sama.
      Mari kita luruskan, berotasi adalah gerak/laju berputar secara BERATURAN dan KONSTAN pada suatu TITIK SUMBU.

      Baik, kenapa tidak terjadi tsunami padahal bumi berotasi?
      Tsunami terjadi jika lempengbumi BERGERAK. kita asumsikan BOLA BASKET sebagai bumi, dan bola basket punya banyak titik cengkram, kita tandai titik tsb dengan warna berbeda, kemudian kita rotasikan, apakah titik itu bergerak? Tentu tidak kan? Itu sama halnya lempeng bumi.

      Definisi GERAK. suatu benda BERGERAK JIKA posisi benda tsb berubah dari titik awalnya. Nah pas tsunami seperti itu, lempeng bumi bergerak menjauhi titik awalnya sehingga bisa tsunami.

      2. Kenapa pesawat tidak kejar kejaran sama rotasi bumi?
      Itu saudara sudah mengemukakannya sendiri, kecepatan rotasi bumi itu konstan stabil dan sangat cepat sekali sehingga kita yang ada didalamnya tidak ikut BERGERAK. Dalam hal ini yang BERGERAK PESAWATNYA dan permukaan bumi tetap diam, seperti percobaan bola basket yang saya usulkan kepada agan, semoga dapat diterima.

      Kalo nanti kalau saudara/saudari disini berkenan untuk bertukar pendapat mari kita belajar bersama, kita bisa berbalas email.

      Hapus
    2. Setuju Pratama Ganang, mungkin Abubakar Usman bisa melakukan eksperimen sederhana ini:

      1. Tangkap seekor lalat, ajaklah dia naik mobil anda dengan kecepatan full speed (180km/jam) di jalan tol trans Jawa, dari Brebes ke Jakarta (Timur ke Barat). Pastikan kaca mobil anda tertutup rapat agar lalat tidak terbang keluar. Selama di dalam kabin mobil yg bergerak full speed itu, apakah dia akan menabrak kaca belakang mobil anda dan tidak mampu untuk terbang ke arah kaca depan? Jika jawaban anda "Tidak", maka argumen Pratama Ganang menurut saya benar.

      2. Jika anda mau mengeluarkan modal 'agak berlebih', anda bisa mencoba eksperimen pertama tadi di dalam pesawat jet (boeing/airbus) yang terbang dari Surabaya ke Jkt (Timur ke Barat) dg kecepatan sekitar 600-900 km/jam. Atau jika tidak memungkinkan bawa lalat masuk kabin, jadikan diri anda sbg obyek eksperimen. Ketika kecepatan pesawat terbang 900km/jam di udara, cobalah berdiri di koridor kabin, apakah anda akan terhempas ke sisi belakang kabin (dinding pantry/toilet/ekor pesawat)? Atau anda masih bisa berjalan2 di dalam kabin pesawat, bahkan melangkah ke ruang cockpit? Setidaknya fakta ini menjelaskan bahwa lalat dan manusia dalam pesawat/mobil yg bergerak konstan rasanya sama dengan berada dalam pesawat/mobil yg diam. Eksperimen ini jg bisa anda lakukan dalam kereta supercepat di dunia.

      Btw, mengapa dalam dua eksperimen diatas saya selalu menyebutkan perjalanan dari Timur ke Barat? karena itu berlawanan dengan arah rotasi bumi. So, berlawanan dengan rotasi bumi tidak akan membuat kita jatuh.. cuman beda waktu aja. Kalau pas lagi puasa, akan terasa lebih cepat buka puasanya. Coba aja direct flight Dubai-Jkt, insyaallah lama puasa kita ga sampai 14 jam. Padahal umumnya orang Jkt/Dubai puasa dr Subuh s/d Maghrib sekitar 13,5-14jam.

      Hapus
  6. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman

    "Artinya : Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dan malam itu, maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai tandan yang tua. Tidaklah mugkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya." [Yaa-Siin : 37-40]

    Penyandaran kata berjalan kepada matahari dan Dia jadikan hal itu sebagai kadar/batas dari Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui menunjukkan bahwa itu adalah haqiqi (sebenarnya) dengan kadar yang sempurna, yang mengakibatkan terjadinya perbedaan siang malam dan batas-batas (waktu). Dan penetapan batas-batas edar bulan menunjukkan perpindahannya di garis edar tersebut. Kalau seandainya bumi yang berputar mengelilingi maka penetapan garis edar itu bukannya untuk bulan. Peniadaan bertemunya matahari dengan bulan dan malam mendahului siang menunjukkan pengertian gerakan muncul dari matahari, bulan malam dan siang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin kita tanyakan pada cendikiawan muslim, tafsir indonesianya mungkin bisa garis edar ataupun titik edar

      Hapus
    2. Abubakar Usman ) Izin Copas sangat menarik sekali

      Hapus
  7. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.

    "Artinya : Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiya' : 33]

    Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:"Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal". Penjelasan itu terkenal darinya.

    BalasHapus
  8. teori2 ilmuwan itu bisa salah dan tidak mutlak,mungkin kita masih ingat teori darwin?ternyata pada ahirnya terbantahkan,ingatlah,para ilmuwan itu bukan tuhan,mereka hanya manusia2 yg dho'if

    BalasHapus
    Balasan
    1. saya juga sependapat bahwa matahari dan bulan yang beredar pada garis edarnya

      Hapus
  9. betul sekali abu bakar.. saya sependapat kalau bumi tidak berputar. matahari dan bulan yang beredar pada garis edarnya. artinya matahari dan bula yang mengelilingi bumi bukan sebaliknya.

    BalasHapus
  10. sudah dijelakan dalam Al Quran :

    خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ بِالْحَقِّ يُكَوِّرُ اللَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى اللَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ كُلٌّ يَجْرِي لِأَجَلٍ مُسَمًّى أَلَا
    هُوَ الْعَزِيزُ الْغَفَّارُ

    “Dia (Allah) menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar. Dia memasukkan malam atas siang dan memasukkan siang atas malam dan menundukan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah! Dialah Yang Maha Mulia, Maha Pengampun.” (QS.Az-Zumar:5)

    mohon maaf jika ada salah kata karena tdak ada manusia yg sempurna melainkan hanya Allah s.w.t yg maha sempurna.

    BalasHapus
  11. Bung Abu Bakar
    Saya sependapat dengan anda
    Dan saya belum menemukan ayat2 dalam Alkitab yang menyatakan bahwa bumi ini bulat.
    Upaya, pernah memerintahkan matahari untuk berhenti, dan matahari berhenti, artinya matahari itu bergerak dan bumi diam. Ayub mengatakan bumi tetap diam dan tak bergerak dalam doanya. Hal bumi bulat atau datar seolah tak penting, tetapi bila terbukti bumi ini datar wow. Kebohongan yang luar biasa telah terjadi sekitar 500tahun.
    Lalu apa maksud dari kebohongan tersebut??
    Si berpendapat sederhana, uang alasannya.
    Dan berhala tanpa kita sadari bahwa matahari yg diagungkan sebagai sumber kehidupan, sedikit mengarah tapi jelas pada penyembahan dewa matahari. Dan dapat dibuktikan bawa bumi ini datar melalui iringan matematika sederhana. Sayang terlalu panjang bila dituliskan dirimu.

    BalasHapus
  12. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  13. Kitab Yesaya 40:22
    Yang bertahta diatas bulatan bumi yg penduduknya seperti belalang

    BalasHapus
  14. Kitab Yesaya 40:22
    Yang bertahta diatas bulatan bumi yg penduduknya seperti belalang

    BalasHapus
  15. Mas abubakar, cuma mau koreksi sebagai sesama muslim..


    "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiya' : 33]

    Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:"Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal". Penjelasan itu terkenal darinya.

    Coba di kaji ulang deh. Udh pernah liat mesin alat pemintal Nggk? Berputar masing2 pada garis edar nya. Berarti dia memutar pada poros nya, yg biasa kita tau adalah Rotasi. Jelas dia berputar sendiri di satu tempat. Bukan berarti dia mengelilingi sesuatu / benda.

    Koreksi jika salah. Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudh jelas berarti mas ku.. Klo mereka memiliki poros.. Maka bumi lah porosnya??

      Hapus
  16. Mas abubakar, cuma mau koreksi sebagai sesama muslim..


    "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiya' : 33]

    Ibnu Abbas radhiallahu anhu berkata:"Berputar dalam suatu garis peredaran seperti alat pemintal". Penjelasan itu terkenal darinya.

    Coba di kaji ulang deh. Udh pernah liat mesin alat pemintal Nggk? Berputar masing2 pada garis edar nya. Berarti dia memutar pada poros nya, yg biasa kita tau adalah Rotasi. Jelas dia berputar sendiri di satu tempat. Bukan berarti dia mengelilingi sesuatu / benda.

    Koreksi jika salah. Makasih

    BalasHapus
  17. https://youtu.be/E9tL-lPsDZM

    BalasHapus
  18. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  19. Kebohongan SAINS MODERN (NASA) bisa di cek secara ilmiah disini :
    https://www.youtube.com/watch?v=asYzxCritAI&list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2&index=3

    untuk penjelasan secara aql quran bisa di cek disini :
    https://www.youtube.com/watch?v=ogcmDcK8aN0

    BalasHapus
  20. Bumi bulat bro lu keliling dunia bulat atuhh

    BalasHapus
  21. "Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang,matahari dan bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya." [Al-Anbiya' : 33]
    itu artinya matahari berotasi. rotasi= berputar pada porosnya. jangan mengartikan Al-Qur'an seenaknya

    BalasHapus
  22. Hei bung persib :
    Perkataan anda lucu jika mentafsirkan ayat itu berotasi, garis edar yang di maksud adalah matahari dan Bulan mengelilingi bumi, dan mereka memiliki garis edarnya masing masing. Kalau memang bumi bulat, harusnya nasa berani debat dengan organisasi flat earth socialty dan kenyataannya mereka tidak berdebat . Obama saja membuat alasan tidak memiliki waktu untuk membahas flat earth socialty.

    BalasHapus
    Balasan
    1. karna memang hanya membuang waktu saja kalau ini smpai di debatkan. nggak penting bego!!!!

      Hapus
    2. o a g ga usah n ke orang ng

      Hapus
  23. natolia, 6 Safar 1436/29 November 2014 (MINA) – Menteri Sains, Industri, dan Teknologi Turki, Fikri Isik mengatakan, fakta bumi adalah bulat pertama kali ditemukan sekelompok ilmuwan Muslim.

    Berbicara pada penerimaan untuk pengusaha di provinsi Anatolia tengah pada Jum’at (28/11) kemarin, Isik menyatakan, dunia Islam memberikan kontribusi yang besar terhadap ilmu pengetahuan sepanjang sejarah. Hurriyet melaporkan dan dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu (29/11).

    “Selama era 700-800 tahun sebelum Galileo, 71 ilmuwan Muslim yang dipimpin oleh al-Khwarizmi menyelenggarakan penelitian terhadap bumi atas perintah Khalifah Al-Ma’mun dan mengungkapkan bahwa bumi adalah berbentuk bulat seperti bola,” katanya.

    Isik menambahkan, salinan dokumen asli saat ini berada di Museum Sains dan Teknologi Islam di Istanbul.

    Lebih lanjut, ia menyatakan, museum tersebut didirikan Fuat Sezgin, seorang profesor Turki pada ilmu pengetahuan Arab-Islam yang baru-baru ini juga disebut-sebut namanya oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.

    Pada 18 November lalu, Erdogan mengutip teori Sezgin yang mengklaim bahwa benua Amerika itu ditemukan oleh pelaut Muslim sekitar 300 tahun sebelum Christopher Columbus.

    Konsep bumi bulat menjadi spekulasi filosofis sampai abad ke-3 SM, ketika astronomi Helenistik, Galileo Galilei menyatakan bentuk bumi adalah bulat.

    Di sisi lain, ia dimasukkan ke pengadilan dan dihukum oleh Inkuisisi Katolik Roma pada tahun 1616 dan 1633 karena menentang teori heliosentris.

    Heliosentris, teori bahwa Bumi adalah planet yang berputar mengelilingi Matahari, bertentangan dengan teori geosentris, pandangan Aristoteles bahwa bumi adalah pusat alam semesta, yang setuju dengan penafsiran literal dari Alkitab.

    Sekitar abad 8 M, Khalifah Al-Ma’mun menugaskan sekelompok astronom dan geografer Muslim untuk mengukur jarak dari Tadmur (Palmyra) ke Raqqah di Suriah saat ini. Mereka menghitung keliling Bumi, mencapai angka yang hampir sama dengan perhitungan saat ini. (T/P011/R11)

    Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

    Bagikan ini:
    Clic

    BalasHapus
  24. intinya buktikan dengan melakukan prakteknya.

    BalasHapus
  25. bila bumi itu bulat, pernakah ada bukti menoropong kota dngan jarak 40 km. jika bumi bulat seharusnya yang terlihat adalah langit atau ujung dari suatu benda yg diteropong, karena adanya lengkungan bumi tersebut namun dengan catatan bukan menoropong bukit karena memang tinggi permukaan bumi ada yg tinggi dan ada yg rendah. jadi percobaan meneropong harus di lakukan kearah dataran yang memiliki tinggi permukaan yang sama. sebut saja di kota A tingginya 200 meter dr permukaan air laut ke arah kota B dengan jarak 40 km dengan tinggi permukaan 200 meter dari air laut.
    namun, jika bumi datar maka berarti garisnya lurus yg artinya suatu benda atau objek akan terlihat seutuhnya karena tidak ada lengkungan bumi tersebut.
    kemudian jika bumi bulat seharusnya lenkungan daratan sama dengan lengkungan langit, yang artinya langit tidak akan terlihat melengkung, karena setiap lengkungan di langit juga berarti sama dengan lengkungan di permukaan, namun jika bumi datar maka berarti kemana pun melangkah pasti langit akan terlihat melengkung yang artinya ada ujung batas dari langit tersebut, itulah yang kemudian menjdai pertanyaan baru dimna batas ujungnya?.
    kemudian jika bumi bulat cobalah liat garis horizon dari atas atmosfer, apakah ada lengkungan atau tidak. tentu ini harus di lihat dengan menggunakan kamera berlensa normal bukan lensa cembung, wide dan lain sebagainya,
    jika bumi datar seharusnya horizon itu datar.
    kemudian mengenai inti bumi, kita sendiri sudah di ajari seperti apa bumi itu dan lapisan lapisannya pada bumi bulat,
    lalu jika bumi datar apakah lapisan atmosfernya sama.
    dan bagaimana dengan inti buminya?
    kemudian mengenai kata kunci benua antartika, ada apa di bagian tengah antartika itu, meski pun ada penerbangan ke antartika tapi itu bukan benar-benar mengelilingi antartika, hanya melewati bagian luar dari antartika,
    dan banyak ada wisatawan piknik di pinggiran atartika tersebut. kemudian benarkah ada daratan lain lagi dari yang di sebut dengan tembok es antartika tersbut? kenapa di rahasiakan?,
    tambahan lagi, jika mempunyai teropong yang sangat canggih dan memiliki jarak pandang sampai ke luar angkasa,
    kenapa tidak ada yang mencoba meneropong ke arah selatan ke benua antartika?, atau sudah ada yang mncoba? sekali lagi jika bumi bulat tentu meneropong ke arah selatan secara garis lurus adalah mustahil karena pengaruh lengkungan bumi bulat, namun itu akan menjadi mungkin jika bumi itu memang datar karena permukaan bumi garis lurus tidak ada lengkungan..

    hal-hal seperti itu rasanya perlu untuk dipertanyakan, agar menjadi lebih pasti bila bumi memang bulat atau datar.
    bukan berarti merendahkan pendapat para ahli terdahulu, hanya saja perlu di kaji lagi agar mendapat kejelasan yang lebih pasti.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gini mas goes ray yang budiman, bagaimana bisa anda mematom jarak 40km, syaratnya apa kajiannya seperti apa?
      Bilamana Kalo saya mengajukan jarak 111km, begini rinciannya. jika kita asumsikan bumi itu bulat otomatis itu 360 derajat. Kita bayangkan sebuah bola. Bola akan berada dititik lengkungnya seminimal minimalnya telah melewati titik 1 derajat betul? Lihat keliling bumi sekitar 40075 dengan titik 360 derajat. Maka jarak 1 derajat bumi adalah 111km. Saya tawarkan ke anda, jika ingin melihat garis lengkung bumi maka seminimalnya anda harus meneropong sehauh 111km. Terimakasih

      Hapus
    2. sepertinya mas Goes Ray ini belum pernah main ke laut ya?

      :D

      Hapus
  26. saya browsing tentang flat or globe earth krna ada tugas aja dri doesen, krna saya berpikir saya hanya mmbuang waktu buat berdebat akan hal ini.
    skarang yg mau saya katakan bagaimana seandainnya kalau ada fakta yg sangat jelas, bahwa bumi itu bulat! apa iman anda sekalian akan hilang terhadap kitab suci??
    apa iman anda berdasar pada kenyataan ini?
    bukan hal mudah dalam mnafsirkan kitab suci, Tuhan beri pengertian kpd mereka yg Dia kehendaki.

    kalau kita memandang kapal dari jarak jauh yg hendak mendatangi sebuah pelabuhan, yg pertama kelihatan apa??
    bukankah air itu akan membentuk permukaan yg datar??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mas xamDipro Nainggolan coba lihat ini dulu deh apa komentarmu https://www.youtube.com/watch?v=7DN1077saQ0

      Hapus
  27. maksih gan atas infonya ,
    http://trikgratisanandroid.blogspot.com

    BalasHapus
  28. Mas xamDipro Nainggolan coba lihat ini dulu deh apa komentarmu https://www.youtube.com/watch?v=7DN1077saQ0

    BalasHapus
  29. cuma sekedar iseng iseng sih kalau bumi itu datar bagamana adanya angin yang bertiup.emang angin terjadi karena apa dan faktor apa

    BalasHapus
  30. Sejak jaman nabi Ibrahim ahli falaq timur tengah sudah mengenal bahwa bumi bulat, mereka sdh menentukan hari dan bulan. Kemudian hal ini ditegaskan pada jaman nabi Isa, yang berlanjut dgn jaman nabi Muhammad...
    Apa buktinya ?
    Yang paling jelas dan bisa diterima science adalah mereka sdh bisa menghitung hari dan tahun yg didasarkan pada rotasi bumi, bulan atau matahari.. Hal tersebut bisa jadi bersumber dari Kitab yang diturunkan para nabi. Tetapi tanpa adanya ahli falaq diantara bangsa tersebut tentu sulit menerjemahkan apa yg ada dlm Kitab2 suci tersebut dlm kehidupan sehari hari scara detil... seperti comtohnya menentukan saat puasa (bulan puasa) ..
    Keahlian mereka jaman itu diakui sampai daratan eropa..
    Tetapi lebiasaan orang timteng yang keras, gemar berperang membuat mereka menjadi tidak memperhatikan ilmu pengetahuan yang mereka miliki dan tidak bisa banyak berperan dlm percaturan perkembangan ilmu pengetahuan saat itu.
    Kebiasaan dan adat mereka yang suka berantem dan berperang diantara anak suku demi keyakinan pribadi mereka (seperti saat ini diantara mereka berperang sendiri) sangat membuat mereka menjadi terpuruk dlm percaturan ilmu pengetahuan..
    Mereka jadi spt katak dlm tempurung, pada saat di eropa berke!bang paham bahwa bumi kotak, mereka tidak tahu hal tersebut dan tidak bisa berperan utk meluruskannya.
    Shingga kemudian seakan akan bamgsa eropa yg tahu pertama kali bahwa bu!mi bulat..

    BalasHapus
  31. Sya hanya akan membagi sdikit hal yg sya ketahui scra awam saja...soal teori bumi bulat atau datar tentu sdah bnyak sumber yg menguatkan teori masing"...mari sejenak tinggalkan teori ilmuwan terdahulu atau isi kitap suci manapun...sya hanya ingin memberikan stu contoh...disekitar kita pasti bnyak yg mengenal dinamo stater dan dinamo ampere...keduanya memanfaatkan suatu energi untuk mnciptkan energi lain...misal dinamo ampere...dari energi gerak mnjdi listrik...smua itu tdak luput dri peran elektromagnetik...scra gris besar, prinsip tersebut mirip dngn teori bumi bulat...yg berputar pda ke2 poros, ktup slatan dan utara...jika bumi itu datar, statis, sentris...tlg beri contoh...adakah sistem disekitar kita yg menyerupai teori trsb...dan adakh yg bsa membuat sbuah energi dri bnda yg statis...trimakasih

    BalasHapus
  32. setelah gw baca komen gw bingung sebenarnya bumi itu bulat atau datar

    BalasHapus
  33. Benar bahwa salah satu di antara ulama yang berpendapat bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi adalah Syeikh Al-Utsaimin. Keluasan ilmu beliau dan kedalamannya dalam masalah agama, tentu tidak perlu diragukan lagi. Namun bukan berarti beliau harus selalu benar dalam semua pendapatnya.

    Apalagi yang beliau sampaikan bukan terkait dengan masalah umurdiniyyah, melainkan tsaqafah umum terkait dengan sebuah fenomena alam yang di dalam Al-Quran disampaikan lewat isyarat. Bukan lewat pernyataan yang bersifat eksplisit. Artinya, kesalahan dalam memahami hal-hal seperti ini tidak berpengaruh pada masalah aqidah dan syariah, namun lebih kepada informasi tentang fenomena alam dan ilmu pengetahuan.

    Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya di dalam Al-Quran tidak pernah ada ayat yang bunyinya secara tegas menyebutkan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi. Penekanannya di sini pada kalimat: mengelilingi bumi. Kalau ayat yang menunjukkan bahwa matahari bergerak dan digerakkan oleh Allah SWT, memang banyak bertaburan di banyak tempat dalam Al-Quran. Akan tetapi tidak ada satupun yang menyebutkan dengan mengelilingi bumi.

    Yang ada hanya pernyataan bahwa matahari itu bergerak, beredar, terbit, terbenam, condong, pergi, datang dan sejenisnya. Semua pernyataan itu tentu tidak boleh kita tolak. Namun sekali lagi, Al-Quran tidak pernah menyebutkan bahwa matahari MENGELILINGI bumi. Tidak ada ayat yang bunyinya: asyamsu taduru haulal ardhi.

    Walhasil, secara zahir nash tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran bahwa matahari mengelilingi bumi.

    Kalau pun matahari disebutkan telah bergerak dalam arti terbit, terbenam, condong dan sebagainya, tidak ada seorang muslim pun yang menolaknya. Karena zhahir nash memang mengatakan demikian. Perhatikan ayat-ayat berikut ini:

    Dan Dia telah menundukkan bagimu matahari dan bulan yang terus menerus beredar; dan telah menundukkan bagimu malam dan siang.(QS. Ibrahim: 33)

    Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya.(QS. Yasin: 40)

    Ilmu pengetahuan sekarang ini tidak menafikan bahwa matahari beredar dan tidak diam. Sampai di sini tidak ada perbedaan antara ayat dengan ilmu pengetahuan. Tetapi ayat ini tidak menyebutkan apapun tentang matahari bergerak mengelilingi bumi. Ayat ini hanya menyebutkan bahwa matahari hanya bergerak saja pada garis edarnya tanpa menyebutkan bahwa garis edarnya mengelilingi bumi.

    BalasHapus
  34. Namun semua yang terkait dengan informasi matahari itu sangat dikaitkan dengan pandangan subjektif manusia. Di mana Allah SWT memang berfirman untuk umat manusia. Maka boleh saja disebutkan bahwa matahari itu terbit, tentunya dari sudut pandang manusia. Padahal sesungguhnya, matahari tidak pernah pergi menghilang dari wujudnya, dia hanya menghilang dari pandangan mata kita saja.

    Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan ayat berikut ini:

    Hingga apabila dia telah sampai ke tempat ter benam matahari, dia melihat matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ segolongan umat. Kami berkata, "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh berbuat kebaikan terhadap mereka." (QS Al-Kafhi: 86)

    Kalau kita lihat zhahir nash ayat ini, jelas sekali disebutkan bahwa ada tempat terbenamnya matahari, di mana matahari bukan hanya terbenam, tapi disebutkan tempatnya masuk ke dalam bumi, yaitu di laut yang berlumpur hitam. Tetapi apakah matahari turun ke bumi dan masuk ke dalam laut? Tentu tidak bukan. Ini hanya pandangan subjektif seseorang yang melihat seolah-olah matahari masuk ke dalam laut. Padahal hakikatnya matahari berjarak 8 menit perjalanan cahaya dari bumi.

    Di dalam dalil lainnya yang juga shahih, disebutkan hal yang lebih sulit pemaknaanya. Yaitu matahari pergi ke 'Arsy.

    Nabi SAW berkata kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam. “Apakah engkau tahu ke mana dia pergi?” Abu Dzar menjawab, “Allah dan rasulnya lebih mengetahui.” Nabi berkata, “Sesungguhnya dia pergi bersujud di bawah Arsy dan meminta izin lalu diizinkan. Dan dia meminta izin dan tidak diizinkan. Kemudian dikatakan, kembalilah ke tempat kamu muncul dan terbenamlah dari arah baratnya.”

    Kalau memang hakikatnya matahari pergi pulang ke arsy tiap hari, dalam logika kita manusia di muka bumi, tentu harus ada masa dalam 24 jam bumi tidak mendapat sinar matahari dan juga alam semesta. Namun separuh manusia yang melata di muka bumi ini selalu dalam keadaan melihat matahari. Matahari tidak pernah tenggelam dari pandangan seluruh manusia di bumi.

    Matahari hanya kelihatan terbit buat segelintir orang yang kebetulan berada pada posisi matahari terbit. Demikian juga matahari hanya terbenam dalam pandangan manusia yang kebetulan berada di belahan bumi yang sebentar lagi membelakangi matahari. Dan semua itu terjadi bergantian. Tapi sesungguhnya matahari tidak pernah absen dari kita. Yang terjadi sesungguhnya, manusia lah yang absen dari matahari dengan membelakanginya.

    Dan karena Al-Quran bukan kitab astronomi, bahkan punya unsur sastra yang tinggi, maka sah-sah saja semua ungkapan yang seolah-olah menggambarkan bahwa matahari melakukan semua gerakan itu. Tanpa harus terjebak untuk menjelaskannya secara astronomi.

    Seperti ungkapan indah Al-Quran tentang malam dan siang yang saling berkejaran, apakah kita mau artikan bahwa malam dan siang itu seperti dua anak kecil main kejar-kejaran atau main petak umpet? Tentu tidak, bukan? Ungkapan berkejaran itu adalah gaya bahasa yang indah, tapi jangan dipahami terlalu teknis dan sederhana.

    Bahkan di dalam Al-Quran bertabur ayat yang punya gaya ungkapan bahasa yang indah, kadang sampai terasa aneh. Misalnya, uban yang tumbuh di kepala nabi Zakaria, disebutkan dengan ungkapan khas yaitu uban berkobar di kepala. Berkobar itu kan sesungguhnya sifat dari api. Tetapi apakah benar kepala nabi Zakaria itu terbakar? Tentu tidak, bukan?

    Ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah berkobar dengan uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, ya Tuhanku." (QS Maryam: 4)

    sah sah saja beda pendapat. AL QURAN memiliki makna yang luas dan satra yg tinggi dengan sarat makna.
    intinya tidak akan bergerak satu biji zahroh pun tanpa kehendak Allah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah Allah sungguh besar kuasaMu, Kau Yg mampu mengetahui kebenaran dari tiap-tiap bentuk kejadian yang Kau ciptakan, Sesungguhnya ini suatu ujian Buat Mereka yang berfikir, agar tidak menjadi orang-orang yang lalai,
      Yeah Allah sesungguhnya Kau telah mengetahui sebelumnya bahwa Hal ini pasti akan dipertanyakan oleh Kami yang naif ataupun Kami yang sadar, sebap jika Kau kehendaki maka sesungguhnya engkau dapat memunculkan pertanyaan ini saat jaman Kenabian, sehingga munggkin saja seseorang dari Sahabat R.A atau orang yang kau kehendaki untuk dapat bertanya tentang hal seperti ini Kepada Bagindah Rasul SAW,.
      Yah Allah Jika Benar Kiamat itu Akan datang pada masa ke 6 seperti janjiMu yg menyatakan bahwa bumi akan dijaga selama 6 masa maka jadikanlah kami sebagai orang-orang yang beruntung.

      Hapus
  35. Al biruni (973-1039) membuat rumus perhitungan jari-jari Bumi senilai 6.339,6 kilometer (hasil ini diulang di Barat pada abad ke 16).

    BalasHapus
  36. Galileo menyatakan bahwa bentuk bumi itu bulat.

    Pernyataan ini sepadan dgn firman Tuhan melalui nabi Yesaya melalui kitab Yesaya yang ditulis pada abad ke-8 Sebelum Masehi. Ini berarti jauh sebelum teori Galileo, nabi Yesaya sudah mengetahui terlebih dahulu, atas Ilham Allah.

    Yesaya 40:22
    *"Dia yang bertakhta di atas bulatan bumi* yang penduduknya seperti belalang; Dia yang membentangkan langit seperti kain dan memasangnya seperti kemah kediaman!"

    Pantas saja salah tafsir Alkitab,, karena yang menafsirkan Alkitab dari orang katolik.. hahaha..

    BalasHapus